Kamis, 05 November 2015

PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN ASPEK REKAYASA KELAS XII

  SMA Negeri 1 Klaten melalui Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMA Nomor 2326.2/D4/KU/2015 Tanggal 1 Juli 2015 ditetapkan sebagai salah satu sekolah model yang menerapkan SNP ( Standar Nasional Pendidikan) Tahun 2015 diantara 300 SMA yang tersebar di 200 kabupaten/kota dan di 34 provinsi. SMA Model pemenuhan Standar Nasional Pendidikan adalah SMA Negeri dan Swasta yang ditetapkan oleh Direktur Pembinaan SMA berdasarkan kriteria dan rekomendasi dari dinas pendidikan provinsi. Secara umum SMA Model pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dimaksudkan untuk peningkatan, perluasan dan percepatan mutu pendidikan di SMA secara merata di seluruh wilayah tanah air melalui SMA rujukan. Sedangkan secara khusus bertujuan :
a. Mendorong sekolah dalam memenuhi Standar Nasional Pendidikan;
b. Memantapkan implementasi kurikulum;
c. Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah;
d. Mengoptimalkan potensi sumber daya sekolah termasuk lingkungannya secara
sinergis;
e. Rujukan bagi sekolah lain dalam pemenuhan SNP dan pelaksanaan praktik-praktik baik serta inovasi pendidikan di sekolah.
  Adapun praktik-praktik baik serta inovasi pendidikan dalam hal program keunggulan potensi sekolah diantaranya adalah kewirausahaan. Karena sebagian peserta didik di SMA Negeri 1 Klaten sudah memiliki potensi antara lain dalam bidang industri kreatif digital (games, education, music, animation, software social media), dalam bidang pengolahan makanan dan budidaya unggas, dalam bidang industri kreatif (desain, fesyen, penerbitan dan percetakan, video dan fotografi, layanan komputer dan piranti lunak, kerjasama dan networking).
   Upaya menggali potensi dan mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berkarya menemukan peluang usaha sangat dibutuhkan dan dibiasakan agar peserta didik mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan berapa lama suatu usaha dapat bertahan.  Orang yang kreatif akan memandang barang yang oleh kebanyakan orang tidak berguna, menjadi sangat berguna dan bernilai jual. Orang yang kreatif tidak akan ikut dalam deretan panjang pencari kerja, karena dia sendiri yang akan menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri dan orang lain.

     Sesuai Model Pembinaan Kewirausahaan di SMA, setelah memahami potensi diri dan melihat peluang yang ada, maka pembelajaran kewirausahaan di SMA Negeri 1 Klaten Kelas XII  dengan menyusun proposal usaha. sumber
Kegiatan berwirausaha dibatasi dalam 4 Minggu, namun dalam pelaksanaannya ternyata berdampak pada penurunan omzet 3 kantin dan 1 koperasi siswa, sehingga untuk wirausaha kuliner hanya dilaksanakan dalam 2 Minggu, sedangkan dalam bidang jasa dan lainnya tetap dalam 4 Minggu. Sehingga pada periode tersebut bukan pemandangan aneh jika terlihat dalam kelas-kelas terdapat aneka promosi terpasang pada papan pengumuman kelas, antara lain promosi  seperti gambar berikut:
 
                                                                                                             
Dan rekaman kegiatan wirausaha peserta didik antara lain seperti dalam video berikut ini.
Adapun kegiatan pembelajaran saat memresentasikan proposal usaha di depan kelas seperti terlihat dalam video berikut ini:



Pembelajaran prakarya aspek rekayasa seperti terekam dalam video berikut ini:



Gambar berikut ini menunjukkan peserta didik sedang merangkai komponen elektronika praktis.

Semangat revolusi mental menuju Indonesia hebat dan bermartabat mengajak kita senantiasa menanamkan budaya kerja dimanapun kita berada.
                                                                                                                               SALAM





2 komentar:

  1. itu elektronika praktisnya membuat apa ya ?

    BalasHapus
  2. UNTUK KLS XII SATU SEMESTERNYA BERAPA STRAND ? KALAU SEMUA DIKASIHKAN BELUM TENTU SEORANG GURU BERKOMPETEN DIBERBAGAI BIDANG ?

    BalasHapus